Social Icons

Pages

Sabtu, 16 Februari 2013

Kenampakan Bumi dan Bulan

Kenampakan Bumi dan Bulan. Saat malam hari lingkungan sekitar kita menjadi gelap, hal ini disebabkan karena tidak adanya sinar matahari. Berbeda dengan waktu siang hari, lingkungan sekitar kita nampak terang. Keadaan siang dan malam merupakan salah satu contoh perubahan kenampakan pada bumi. Contoh lain perubahan kenampakan pada bumi yaitu terjadinya pasang surut air laut. Kenampakan bumi dapat berubah karena peristiwa siang dan malam serta pasang naik dan pasang surut air laut.  

1. Terjadinya Siang dan Malam
Terjadinya siang dan malam
Peristiwa siang dan malam terjadi secara bergantian karena bumi berputar pada porosnya (rotasi bumi). Bumi berotasi dari barat ke timur dan hanya separuh permukaan bumi yang mendapat sinar matahari. Bagian bumi yang disinari matahari mengalami siang. Sementara itu, malam terjadi di bagian lain bumi yang tidak disinari matahari.

Sesungguhnya matahari selalu memancarkan cahaya sepanjang waktu.
Namun, karena bumi selalu berputar pada porosnya, maka matahari tampak
terbit dan tenggelam. Matahari mulai terbit saat pagi hari dari arah timur. Sementara itu, matahari terbenam pada senja hari ke arah barat. Pada malam hari bumi tidak tampak gelap gulita karena ada alat penerang alami yaitu bulan. Bulan memantulkan cahaya matahari.

2. Terjadinya Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
Pasang naik adalah keadaan permukaan air laut yang naik sehingga air laut tampak bertambah banyak. Sementara itu, pasang surut adalah keadaan permukaan air laut yang turun sehingga air laut tampak berkurang. Pasang naik dan pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari. Gaya tarik bulan menyebabkan air laut mengalami pasang naik di kedua sisi bumi.


Bulan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pasang dan surut air laut di Bumi. Gaya tarik bulan besar pengaruhnya karena letaknya lebih dekat dengan bumi. Pasang ada 2 macam yaitu pasang naik atau pasang penuh, yaitu pasang paling besar yang disebabkan gaya gravitasi Bulan pada posisi maksimalnya dan pasang naik kecil yaitu pasang yang tidak besar disebabkan gaya gravitasi Bulan tidak dalam posisi maksimalnya. Pada waktu tertentu terjadi pasang naik besar (pasang perbani). Pasang ini terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Sementara itu, pasang naik kecil terjadi jika kedudukan bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut siku-siku. Bulan beredar mengitari bumi. Dalam sehari semalam satu tempat yang sama mengalami dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut. Tempat yang mengalami pasang naik adalah bagian bumi yang menghadap bulan dan yang membelakangi bulan.

Peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut ini dimanfaatkan oleh para petani garam. Saat terjadi pasang naik, air laut mengisi petak-petak ladang garam. Sementara itu, saat pasang surut, air laut tersebut tertahan di petak. Kegiatan nelayan dalam mencari ikan juga dipengaruhi oleh pasang naik dan pasang surut air laut. Pada saat pasang naik, nelayan tidak melaut karena gelombang laut tinggi. Sementara itu, pada saat pasang surut nelayan melaut karena lebih mudah mencari ikan.

Pasang naik air laut juga dimanfaatkan oleh kapal-kapal besar untuk berlabuh di dermaga. Saat terjadi pasang surut, dermaga sangat dangkal sehingga sulit dimasuki kapal besar. Ketika terjadi pasang naik, kapal-kapal besar dapat memasuki dermaga karena air cukup dalam.
B. Posisi Bulan dan Kenampakannya
Bulan termasuk salah satu benda langit yang berada dekat dengan bumi. Bulan muncul di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Bulan terlihat jelas pada malam hari. Bulan memantulkan cahaya matahari. Kenampakan bentuk bulan itu berubah-ubah dilihat dari permukaan bumi. Perubahan itu disebabkan letak matahari, bulan, dan bumi yang berubah-ubah.  

Fase-fase Bulan
Kenampakan bulan seperti pada gambar terjadi akibat revolusi bulan. Revolusi bulan adalah gerakan bulan mengelilingi bumi, arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Bulan berevolusi selama 29,5 hari atau 1 bulan. Sewaktu bulan berevolusi, matahari menerangi separuh permukaan bulan. Bagian permukaan bulan yang terkena sinar matahari akan memantulkan sinar matahari ke bumi. Inilah yang menyebabkan seolah-olah bulan kelihatan berubah bentuk dan ukuran setiap saat. Perubahan bentuk dan ukuran bulan ini dikenal dengan fase bulan. Fase-fase bulan meliputi :
1 = bulan sabit
2 = bulan paruh
3 = bulan cembung
4 = bulan purnama
5 = bulan cembung
6 = bulan paruh
7 = bulan sabit
8 = bulan baru/mati, tidak terlihat sama sekali

Bulan selain berevolusi juga berotasi, yaitu berputar pada sumbunya. Waktu yang diperlukan bulan untuk berotasi sama dengan waktu bulan berevolusi, yaitu 29,5 hari atau 1 bulan. Kesamaan waktu rotasi dan revolusi bulan ini menyebabkan permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.

Sumber : http://mastugino.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar